Pendidikan dan Teknologi

Tak pelak lagi, kita tidak bisa menghindari penggunaan teknologi di zaman millenia ini. Sehingga para pengajar juga dituntut untuk mengikuti dan mengaplikasikan teknologi tadi ke dalam dunia pembelajaran. Dengan bantuan teknologi ini, seakan memangkas habis ruang dan waktu antara pengajar dan peserta didik untuk memberikan dan menerima informasi pembelajaran.

Nah, sejalan dengan tuntutan zaman di atas, maka berlaku Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012, dimana para peserta didik yang telah menyelesaikan masa pembelajaran sudah mampu menghadapi dunia kerja yang sebelumnya dibekali sikap, keterampilan, ilmu pengetahuan, kepribadian dan cara sosial dalam bermasyarakat sesuai dengan learning outcomes dari capaian pembelajaran lulusan yang menjadi tolak ukurnya.

Di dalam KKNI, lingkungan belajar, kegiatan maupun tagihan pembelajarannya memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi, dimana Dosen lebih berperan sebagai fasilitator dan motivator. Interaksi yang diharapkan terjadi dititikberatkan pada kemandirian belajar mahasiswa di mana mereka kemudian bisa menunjukkan kinerja kreatif yang bersifat kognitif, psikomotorik serta afektif yang utuh sebagaimana yang dituntut oleh pembelajaran berbasis kompetensi.

Sebut saja, metode pembelajaran yang hadir dikarenakan teknologi ini, Blended learning, autonomous learning, dan lain-lain. Dan hal ini juga sangat mempengaruhi saya yang secara sadar dan tidak sadar (hallah :D) teknologi sudah menjadi keseharian, misalnya sosmed (social media), shopping online dan juga penggunaan buku berbasis e-book. Hal ini juga memberikan beberapa ide untuk menulis lebih banyak lagi tentang pembelajaran bahasa melalui teknologi.

Ada beberapa buku yang mesti dibaca terkait pembelajaran dengan teknologi ini, bisa di download disni :

1. Models for Improving and Optimizing Online and Blended Learning in Higher Education by Jared Keengwe and Joachim Jack Agamba